Jumat, 20 Mei 2011

.Iguana


Iguana ialah sejenis kadal yang hidup di daerah tropis di Amerika TengahAmerika Selatan, dan Karibia. Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis berkebangsaan AustriaJosephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang berbeda dari jenis kadal ini: iguana hijau dan iguana Antilles Kecil.
Kedua spesies kadal tersebut memiliki lipatan kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang berderet di punggungnya hingga ekor, dan "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut sebagai mata parietal, yang mirip seperti tonggak di atas kepalanya. Di belakang lehernya ada sisik kecil yang menyerupai paku panjang, dan disebut tuberculate scale. Iguana juga memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung subtimpani.
Iguana memiliki penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan gerakan pada jarak yang jauh. Iguana menggunakan matanya untuk mengarahkannya mengarungi hutan lebat, untuk menemukan makanan. Mereka juga menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang sama.
Mereka merespon rangsangan visual berupa warna seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang terdapat pada substansi makanan mereka.
Telinga iguana disebut timpanum, yang merupakan gendang telinga iguana dan terdapat di kanan atas selubung subtimpani dan di belakang mata. Ini adalah bagian tubuh iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat penting untuk pendengarannya.
Mereka sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya karena kemampuan mereka untuk menyatu dengan lingkungannya. Warna hijau alaminya sangat membantu dalam menyembunyikan dirinya dari predator.
READ MORE - .Iguana

Buaya


Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruhspesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya ikan (Tomistoma schlegelii). Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’aligatorkaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungaidanaurawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikanreptil dan mamalia, kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zamandinosaurus.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya buhaya (Sd.);buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; senyulongbuaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris buaya dikenal sebagai crocodile. Nama ini berasal dari penyebutan orang Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai Nilkrokodilos; kata bentukan yang berakar dari kata kroko, yang berarti ‘batu kerikil’, dan deilos yang berarti ‘cacing’ atau ‘orang’. Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian sungai yang berbatu-batu.
READ MORE - Buaya

Rabu, 13 April 2011

Jenis-jenis KELINCI

Secara umum kelinci dapat dikelompokkan berdasar atas tujuan pemeliharaannya, seperti jenis Anggora adalah pengashil bulu, satin dan rex adalah penghasil kulit dan bulu, flemish giant, new zealend, lop, english spot, australia pengahsil daging dan kulit, dan lop dwarft, dutch, ataupun nederland dwart sebagai hewan peliharaan, namun dalam kenyataanya semua jenis kelinci dapat dijadikan sebagai hewan peliaharaan baik untuk anak-naak sampai orang dewasa.
a. Rex
Adalah jenis kelinci yang berbuu halus seprti beludru, oleh karena keindahan bulunya maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan terutama sebagai pengashil daging dan bulu terlebih sebagai hewan peliharaan. Jenisnya antara lain; white rex, belack rex, pappilon dan blue rex
b. Lop
Jenis Lop antara lain; english lop, holland lop, dwarf lop, american fuzzy lop, anggora lop dan frech lop. Ciri dari jenis lop umumnya dalah bentuk telinga yang mengagntung dari pangkal kepala hingga ke samping pipi.




c. Anggora
Salah satu ciri yang mudah untuk mengetahui jenis kelinci anggora yaitu bulu yang tebal dan halus. Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, dan kombinasi.

d. Ducth
Dari namnay saja dapat diektahui bahwa jenis kelinci ini pada mulanya bersal dari belanda. Kelinci ini termasuk kelinci mini karena bentuknya yang mungil, kombinasi warna antara lain; cokelat, abu-abu, dahi putih, dan harlequin


e. Nederland Dwarf
Jenis kelinci ini juga terbilang berukuran kecil yaitu kira-kira sebesear marmut, juga awal mula berasaal dari belanda. Bulunya bervariasi dan yang paling dimintai adalah berwarna putih dengan warna mata merah.

f. New Zealand
Ciri yang mencolok dari jenis kelinci adalah warnanya yang putih bersih dan seringkali matanya berwarna merah. Termasuk kelinci berbadan besar karena mudah gemuk sehingga sering diternakkan untuk dikonsumsi dagingnya.



g. Flemish Giant
Termasuk jenis “raksasa” karena tubuhnya yang besar, berat maksimal dalap mencapai 11kg. Jenis kelinci ini pada umumnya diambil daging dan kurang bagus untuk dijadikan sebagai kelinci peliharaan sebagai kelinci hias, namun ada beberapa orang yang menjadikannya kelinci hias karena kesukaannya pada bentuk tubuhnya yang besar.

h. Hotot
Yang menjadi tanda khusus dari jenis kelinci adalah adanya bulatan hitam de sekeliling matanya sehingga tampak seperti ninja. Kelinci jenis ini terbilang berabdan kecil, umumnya berwarna putih.



i. Satin
Secara penampilan mirip dengan jenis rex, namun bulunya agak sedikit tebal dan lebat, Warnanya bervariasi; coklat, merah, krem, perak, dan ada juga yang kombinasi dengan totol-totol putih.

j. Himalayan
Termasuk juga kelinci berbadan kecil seperti hotot, ciri yang membedakan adalah adanya warna yang khas pada bagian telinga, wajah, dan kaki. Variasi warna ada yang hitam, coklat, an kebiruan



k. English Spot
Yaitu jenis kelinci berbadan besar hampir mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih halus, umumnya berwarna putih dengan totol hitam, coklat, dan juga abu-abu.

l. Harlequin
Termasuk jenis kelinci yang mempesona dengan kombinasi warna yang unik bergaris dan belang-belang. Sedangkan bentuk tubuh adalah seperti jenis kelinci rex, yaitu bertubuh sedang



m. Tan
Jenis kelinci ini termasuk jinak dan cocok untuk peliharaan, termasuk kelinci berbadan kecil, ciri jenis kelinci ini adalah berbulu mengkilap, umumnya berwarna hitam abu-abu, dan cokalt kemerah-merahan.

n. Polish
Termasuk ke dalam kelinci yang berbadan kecil mungil, bulu-bulunya halus dan berwarna aneka rupa, yang menjadi ciri adalah bertelinga pendek bulat cenderung meruncing



READ MORE - Jenis-jenis KELINCI

jenis burung nuri

Burung nuri adalah salah satu jenis burung peliharaan yang paling populer di dunia. Mereka senang dijadikan peliharaan karena mereka mempunyai bulu yang penuh warna indah dan cerdas.
Ada 372 spesies burung nuri dan mereka ditemukan di kebanyakan daerah hangat dan tropis dengan beberapa spesies menghuni Belahan Bumi Selatan yang sedang juga. Keanekaragaman burung beo yang paling luar biasa ditemukan di Amerika Selatan dan Australasia.

1. Sun Conure or Sun Parakeet

Burung beo yang berwarna cemerlang dengan ukurannya yang sedang.
Bisa hidup selama 25 sampai 30 tahun.

2. Eclectus Parrot

Seekor burung yang berasal dari Kepulauan Solomon, Papua Nugini
dan kepulauan Maluku. Mereka kadang-kadang dianggap sebagai hama karena makan buah-buahan lepas dari pohon. Bulu terang mereka juga dipakai sebagai tanda jasa oleh orang suku asli.

3. Yellow-bibbed Lorikeet

Burung ini ditemukan di Papua Niugini dan Kepulauan Solomon.
Habitat alaminya adalah hutan daerah lembah dan gunung
yang lembab dengan iklim subtropis atau tropis.

4. Eastern Rosella

Eastern Rosella (Platycercus eximius) ini banyak dicari untuk dijadikan hewan piaraan karena bulu burung mereka yang colorful dan indah.
Mereka adalah makhluk cerdas, yang bisa dilatih untuk bersiul dan mungkin belajar berbicara sedikit kata atau frase. Burung ini berasal dari Australia dan Tasmania.

5. Dusky Lory

Spesies asli dari Indonesia dan Papua Niugini. Habitat alaminya adalah hutan mangrove, lembah dan gunung yang lembab dengan iklim subtropis atau tropis.

6. Golden Conure

Spesies ini tinggal di daerah kering, dataran tinggi Amazon Brazil,
burung yang eksotis ini yang terancam keberadaannya karena penggundulan hutan dan banjir dan juga perburuan liar untuk perdagangan. Golden Conure adalah jenis burung yang penuh canda dan peramah.

7. Australian King Parrot

Australian King Parrot termasuk jenis burung peliharaan. Ditemukan di daerah dataran tinggi yang lembab dan daerah bersemak di bagian timur Australia.

8. Bronze-winged Parrot

Karena warna sayapnya bewarna perunggu maka dia disebut Bronze-winged Parrot (Pionus chalcopterus). Burung ini biasa ditemukan di Venezuela dan Kolombia juga barat laut Peru. Burung ini hidup secara berkelompok.
Sekitar 10 burung dalam 1 kelompok.

9. Blue-throated Macaw

Burung beo ini dengan warna yang mempesona ini lebih banyak di pelihara daripada hidup di alam bebas. Burung ini juga disimpan di beberapa kebun binatang di seluruh dunia. Blue-throated Macaw (Ara glaucogularis) ditemukan di Bolivia utara-pusat. Sekarang hanya tinggal 250-300 individu yang tinggal di alam karena mereka ditangkap untuk diperdagangkan.

10. Pohnpei Lorikeet

Habitat alaminya di dataran rendah dengan hutan dan perkebunan yang lembab. Burung ini adalah spesies endemik untuk pulau Pohnpei dan Ahnd dekat Atol di Mikronesia.
READ MORE - jenis burung nuri

Senin, 04 April 2011

ANJING KINTAMANI

Anjing Kintamani adalah ras anjing yang berasal dari daerah pegunungan Kintamani, pulau Bali. Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama mulai dibiakan sehingga dapat diakui oleh dunia internasional.
Secara fenotipe Anjing Kintamani mudah dikenal, dapat dibandingkan dengan jelas antara Anjing Kintamani dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara ras yang sama maupun persilangan lainnya.
Standar fenotipe Anjing Kintamani meliputi ciri-ciri umum, sifat-sifat umum, tinggi badan hingga ke gumba, dasar pigmentasi kulit, bentuk kepala, telinga, mata, hidung, gigi, bentuk leher, bentuk badan, kaki dan ekor mempunyai kesamaan. Perbedaannya pada distribusi warna bulu dan ditetapkan pada tanggal 16 Oktober 1994. Standar ini dipakai sebagai acuan dasar pada setiap kontes anjing dan pameran Anjing Kintamani dan telah mendapat pengakuan PERKIN (Dharma.M.N. Dewa; PudjiRahardjo; Kertayadnya I.G, 1994.).

Standarisasi

Untuk memperoleh standar Anjing Kintamani diperlukan pengamatan dan penelitian yang terus menerus dan berkelanjutan. Gambaran sementara yang dapat dilihat dari keunggulan Anjing Kintamani dari hasil pengamatan lapangan dan hasil pemuliabiakan pada Anjing Kintamani yang berbulu putih spesifik dapat diuraikan sebagai berikut:
 Ciri-ciri umum
Anjing ini dapat digolongkan dalam kelompok anjing pekerja dengan ukuran sedang, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik dengan pertulangan kuat yang dibungkus oleh otot yang kuat, sebagai anjing pegunungan memiliki bulu yang panjang (moderat) dengan warna putih spesifik, hitam atau cokelat. Pengelompokan dalam sistem FCI, anjing Kintamani masuk dalam group V karena memiliki ciri-ciri anjing spitz dan tipe primitif seperti Chow Chow, Basenji, dan Samoyed. 
 Sifat-sifat umum
Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi. Merupakan anjing penjaga yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya. Anjing Kintamani (Bali) suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayah kekuasaannya dan juga menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan. Pergerakannya bebas, ringan dan lentur. 
Bentuk kepala
Kepala bagian atas lebar dengan dahi dan pipi datar, moncong proporsional dan kuat terhadap ukuran bentuk kepala, rahang tampak kuat dan kompak, memiliki gigi-gigi kuat dengan gerakan gigi seperti menggunting, bibir berwama hitam atau cokelat tua. Telinganya tebal, kuat, berdiri berbentuk “V” terbalik dengan ujung agak membulat. Jarak antara kedua telinga cukup lebar, panjang telinga kurang lebih sama bila dibandingkan dengan jarak antara dasar dua telinga bagian dalam dengan sudut mata luar.
Mata berbentuk lonjong seperti buah almond dengan bola mata berwarna cokelat gelap dan bulu mata berwarna putih. Hidung berwarna hitam atau coklat tua dan warna hidung ini sering berubah karena penambahan umur dan musim.
Untuk mempercepat pengakuan dari Federasi Kinologi Internasional, dalam memenuhi persyaratan perlu upaya-upaya secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya adalah meneliti hubungan antara stuktur dan profil DNA distribusi warna bulu putih spesifik secara genotip dengan fenotip warna bulu putih spesifik pada Anjing Kintamani.
Distribusi warna bulu pada Anjing Kintamani dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
  1. Warna bulu putih sedikit kemerahan dengan warna coklat-kemerahan pada telinga, bulu di bagian belakang paha dan ujung ekornya.
  2. Warna hitam mulus atau dengan dada putih sedikit.
  3. Warna coklat muda atau cokiat tua dengan ujung moncong kehitaman, sering disebut oleh masyarakat sebagai warna Bang-bungkem.
  4. Warna dasar coklat atau coklat muda dengan garis-garis warna kehitaman, yang oleh masyarakat disebut warna poleng atau anggrek.

Tinggi dan bentuk badan

Anjing Kintamani jantan mempunyai tinggi 45 cm sampai 55 cm dan anjing betina 40 cm sampai 45 cm. Dengan warna bulu kebanyakan berwarna putih spesifik (sedikit kemerahan) dengan warna merah kecoklatan (krem) pada ujung telinga, ekor dan bulu di belakang paha. Warna lainnya adalah hitam mulus dan cokelat dengan moncong berwarna hitam (bangbungkem), pigmentasi kulit, hidung, bibir kelopak mata, skrotum, anus dan telapak kaki berwarna hitam atau cokelat gelap.
Lehernya tampak anggun dengan panjang sedang, kuat dengan perototan yang kuat pula. Dada dalam dan lebar, punggung datar, panjangnya sedang dengan otot yang baik. Badan anjing betina relatif lebih panjang dari jantan. Anjing Kintamani (Bali) memiliki bulu krah (badong) panjang berbentuk kipas di daerah gumba, makin panjang bulu badong makin baik.
Kaki agak panjang, kuat dan lurus jika dilihat dan depan atau belakang. Tumit tanpa tajir, gerakan kaki ringan. Ekor memiliki bulu yang bersurai, posisinya tegak membentuk sudut 45 derajat atau sedikit melengkung tetapi tidak jatuh atau melingkar di atas pinggang atau jatuh ke samping. Makin panjang bulu ekor makin baik .

sumber: http://id.wikipedia.org

 

READ MORE - ANJING KINTAMANI

ANAKONDA

Anakonda dalam bahasa latin disebut Eunectes murinus termasuk dalam golongan phylum chordata, yaitu golongan hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung tengkorak untuk berfikir. Anakonda masuk dalam Kelas Reptil, Ordo Squamata, Keluarga Boidae, sejenis ular boa air.
Anakonda hidup di Amerika Selatan, sebelah timur Andes, sebagian besar di sungai Amazon, Orinoco dan Guianas. Habitat mereka di rawa-rawa dan semak belukar. Mereka tak pernah ditemukan jauh dari perairan. Rawa merupakan tempat favoritnya. Ketika mereka keluar dari air, tubuh anakonda akan dirundung oleh kutu-kutu atau jamur.
Seekor anakonda memulai reproduksi dalam usia muda dengan masa kehamilan selama 6 bulan. Seekor betina dapat beranak 20 hingga 40 ekor dan kadang-kadang lebih dari 100 ekor. Anakonda yang baru lahir biasanya memiliki panjang 60 cm. Beberapa jam setelah mereka lahir sudah dapat berenang, berburu dan merawat dirinya sendiri. Setelah melalui proses perkawinan, anakonda akan tumbuh panjang namun lambat.
READ MORE - ANAKONDA

Minggu, 03 April 2011

SAPI BALI

Banteng telah didomestikasi di beberapa daerah di Asia Tenggara dan Australia dan dikenal sebagai sapi bali. Hingga tahun 2009 diperkirakan jumlahnya di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta ekor. Banteng ternak dan liar dapat saling kawin dan keturunan yang dihasilkannya sering kali subur (fertil). Ada 11 provinsi utama yang memiliki populasi sapi Bali terbanyak. Populasi terbanyak di Sulawesi Selatan, Bali, NTT, NTB, Sumsel , Sultra, Gorontalo, Kalsel, Sulteng, Sulbar, dan Lampung. Sapi Bali merupakan sumberdaya genetik hewan asli Indonesia, karena kerabat liarnya ada di Indonesia. Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang ciri - cirinya khas dan berbeda dari bangsa sapi lainnya. Keunggulan sapi Bali : memiliki efisiensi reproduksi yang tinggi, daging dan karkasnya berkualitas baik dan persentase karkasnya tinggi (karkasnya bahkan bisa mencapai 57%), Selanjutnya yang juga sangat menarik adalah daya adaptasinya terhadap lingkungan yang sangat baik,dan yang tidak kalah penting adalah kemampuannnya menggunakan sumber pakan yang terbatas.

Sumber: http://id.wikipedia.org
READ MORE - SAPI BALI

BANTENG JAWA

Banteng atau tembadau (dari bahasa Jawa, banṭèng), Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng dibawa ke Australia Utara pada masa kolonisasi Britania Raya pada 1849 dan sampai sekarang masih lestari.
Terdapat tiga anak jenis banteng liar: B. javanicus javanicus (di Jawa, Madura, dan Bali), B. javanicus lowi (di Kalimantan, jantannya berwarna coklat bukan hitam), dan B. javanicus birmanicus (di Indocina). Anak jenis yang terakhir digolongkan sebagai Terancam oleh IUCN.
Banteng dapat mencapai tinggi sekitar 1,6m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 - 810 kg — jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton — sedangkan betinanya lebih ringan. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah dan pantat,punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau atau coklat gelap, tanduk panjang melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit coklat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk.
Banteng hidup dari rumput, bambu, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda. Banteng umumnya aktif baik malam maupun siang hari, tapi pada daerah pemukiman manusia, mereka beradaptasi sebagai hewan nokturnal. Banteng memiliki kecenderungan untuk berkelompok pada kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor. Di Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran menjadi pertahanan terakhir hewan asli Asia Tenggara ini.

sumber: http://id.wikipedia.org
READ MORE - BANTENG JAWA

Selasa, 29 Maret 2011

Buaya

Buaya adalah reptil yang hidup di air dan juga di darat. Buaya biasa hidup di daerah dekat perairan atau pun rawa.

Buaya adalah predator ganas yang memangsa berbagai jenis hewan seperti ikan, mamalia, bahkan juga manusia.

Buaya biasanya berendam di air dengan menampakan mata, telinga dan lubang hidungnya. Saat mangsa lengah, buaya akan menyergap dengan tiba-tiba. Rahang buaya dengan kekuatan gigitan 5000 psi (bandingkan dengan ikan hiu raksasa yang hanya 400 psi) akan mencabik-cabik mangsanya.

Cara buaya hidup di air dan di darat

Buaya termasuk perenang ulung karena tubuh buaya di desain untuk bisa berenang cepat dalam air. Saat berenang, buaya mengibaskan ekornya yang kokoh kekiri dan kekanan dan kaki belakangnya yang berselaput di gunakan mengayuh danmengarahkan gerakan.

Selain itu saat menyelam buaya bisa menutup lubang hidung dan telinganya. Mata buaya juga di lengkapi dengan pelindung kelopak mata yang transparan sehingga ia bisa melihat saat menyelam.

Kalau di daratan buaya bergerak dengan lambat kira-kira 2-4 km/jam karena buaya termasuk binatang yang cepat lelah di darat. Tapi untuk jarak dekat buaya mampu berlari sampai kecepatan 18 km/jam dengan cara mencongklang. Berlari dengan cara ini digunakan untuk menangkap mangsa di daratan.

Anatomi buaya

  • Tengorokan (thracea), karena buaya tidak memiliki bibir sehingga predator ini tidak bisa menutup mulutnya rapat-rapat saat menyelam agar air tidak masuk ke tenggorokan maka tenggorokan buaya di lengkapi dengan katup yang bisa di buka tutup.
  • Jantung buaya berbeda dengan reptil lainnya, buaya memiliki jantung yang beruang empat.
  • Hati
  • otak
  • ginjal
  • kloaka
  • perut
Jenis-jenis bangsa buaya
Bangsa buaya terdiri dari Kaiman, Aligator, Buaya, dan Senyulong. Jenis-jenis buaya dapat dibedakan berdasarkan bentuk dari mulutnya.
  • Kaiman dapat di lihat dari moncongnya yang pendek
  • Aligator dapat di bedakan gigi keempatnya tidak tampak
  • Buaya dapat dibedakan dengan tampaknya gigi keempat
  • Senyulong giginya kecil dan runcing serta moncongnya panjang
Siklus hidup Buaya
Buaya memulai siklus hidupnya saat induk betina bertelur dengan cara mengubur telurnya di dalam sarang yang ada di dekat air seperti yang di lakukan oleh buaya sungai nil. Buaya betina akan menjaga telurnya sampai menetas.
Saat anak buaya siap untuk menetas, ia akan memanggil induknya. Induk buaya akan menggali sarangnya dan membantu anaknya memecahkan cangkang telur. Setelah telurnya menetas, induk buaya akan membawa anaknya ke air. Anak buaya akan dibawa dalam mulut induk buaya.
Di dalam air anak buaya akan di jaga induknya sampai cukup dewasa sehingga bisa bertahan hidup di alam liar.
Sumber: gambar, wikipedia
READ MORE - Buaya

Cara Ular Bergerak

Ular kemungkinan berevolusi dari kadal penggali liang yang kehilangan kaki-kakinya karena beradaptasi dengan kehidupan bawah tanah. Meskipun tidak berkaki, seekor ular dapat bergerak pada bermacam-macam tipe medan.

Seperti halnya, ular dapat mencengkram tanah dengan kulitnya yang bersisik, ia akan mendorong tubuhnya sepanjang tanah dengan otot-ototnya yang melekat pada tulang rusuknya. Ada 4 macam cara ular bergerak, yaitu:
Cara Ular Bergerak
  • Serpentin (Serpentine) ular bergerak maju dalam kurva berbentuk huruf “S” dengan sisi-sisi tubuh mendorong permukaan tanah yang tidak rata. Gerakan ini biasanya dilakukan di tanah maupun di air. Di air gerakan ini mudah dilakukan karena kontraksi nya dapat mendorong air terus menerus, sedangkan di tanah gerakan ini di bantu oleh kontur tanah maupun bebatuan.
  • Konsertina (Concertina) ular memendekkan dan memanjangkan tubuhnya dengan ekor menambatkan tubuh. Gerakan ini biasanya di lakukan di permukaan yang datar, juga di gunakan oleh ular untuk memanjat.
  • Linier (Caterpillar) ini merupakan pergerakan ular yang lambat dengan menggunakan gelombang kontraksi otot menggerakkan tubuh ular ke depan dengan sisik-sisik perut mencengkram tanah
  • Menyamping (Sidewinding) kepala ular bergerak ke samping dan maju, diikuti bagian tubuh lainnya dengan jejak berbentuk batang yang jelas.


Sumber: howstuff, Ular dan reptil lainnya (penerbit erlangga)
READ MORE - Cara Ular Bergerak

Jerapah

Jerapah adalah binatang tertinggi di planet ini, tingginya bisa mencapai 5,5 meter dengan berat 1.360 kg atau sekitar 20 kali lebih berat dari manusia dewasa, wow!

Asal tahu saja lidah jerapah panjangnya sekitar 53 cm, dan jerapah mampu berlari sekitar 55 km/jam saat di serang musuh. Jerapah tidur sekitar 1,9 jam per hari. Jerapah berkomonikasi dengan variasi bunyi yang dikeluarkannya.

Leher jerapah yang panjang memiliki 7 buah tulang sama jumlahnya dengan tulang leher manusia manusia. Leher yang panjang berfungsi untuk mengambil dedaunan di pepohonan yang tinggi dan juga sebagai bentuk pertahanan diri.

Dengan ketinggian sampai 5,5 meter, jerapah bisa melihat dengan jelas areal padang rumput tempat kumpulannya berada. Jika ada musuh seperti singa jerapah bisa melihatnya dan ia akan memberi tanda pada kumpulannya.

Ada sembilan subspesies yang membedakan jerapah berdasarkan warna dan variasi pola, tetapi perbedaan itu sangat sedikit.

Habitat hidup jerapah

Jerapah hidup di padang safanah di Afrika, mereka tidak suka hidup di hutan yang lebat karena menyulitkan untuk melihat musuhnya.

Jerapah hidup bersama-sama dalam satu kawanan, walaupun kawanan datang dan pergi silih berganti karena untuk membentuk kawanan-kawanan lain.

Makanan jerapah

Dengan lehernya yang panjang jerapah memakan dedaunan dari pohon-pohon di sekitarnya. Untuk memakan dedaunan, lidah jerapah yang panjangnya sekitar 53 cm sangat membantunya untuk merenggut dedaunan.

Daun mengandung kadar air membantu jerapah untuk tidak minum dalam jangka waktu yang lama setelah mereka minum. Jerapah sekali minum bisa mengahabiskan 40 liter air. Saat minum inilah pertahanan diri jerapah lemah karena lehernya lebih rendah sehingga pemangsa lebih mudah menyerang.

Siklus hidup jerapah

Jerapah betina melahirkan anaknya setelah hamil sekitar 15 bulan. Anak jerapah lahir dengan berat 68 kg dan tinggi 1,8 meter. Beberapa jam setelah lahir anak jerapah sudah bisa berjalan. Dalam minggu-mingu pertama pertumbuhan anak jerapah bisa satu centimeter perhari.

Anak jerapah sangat rentan terhadap pemangsa, hanya sektar 25 -50 % anak jerapah yang bisa tumbuh sampai dewasa. Jerapah bisa hidup sampai 25 tahun di alam liar dan 28 tahun di penangkaran.

Sumber: wikipedia
READ MORE - Jerapah

Rabu, 23 Maret 2011

KOMODO

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadalterbesar di dunia yang hidup di pulauKomodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.
Termasuk anggota famili biawakVaranidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejalagigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.[4][5] Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasiekosistem tempatnya hidup.
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanyaIUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

Penemuan

Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1910. Namanya meluas setelah tahun 1912, ketika Peter Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor, menerbitkan paper tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini. Nantinya, komodo adalah faktor pendorong dilakukannya ekspedisi ke pulau Komodo oleh W. Douglas Burden pada tahun 1926. Setelah kembali dengan 12 spesimen yang diawetkan dan 2 ekor komodo hidup, ekspedisi ini memberikan inspirasi untuk film King Kong tahun 1933. W. Douglas Burden adalah orang yang pertama memberikan nama "Komodo dragon" kepada hewan ini. Tiga dari spesimen komodo yang diperolehnya dibentuk kembali menjadi hewan pajangan dan hingga kini masih disimpan di Museum Sejarah Alam Amerika.
Anatomi dan morfologi


Kulit komodo.
Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki massa sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya. Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi ini dipegang oleh biawak Papua (Varanus salvadorii). Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan.[11] Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untukbakteri mematikan yang hidup di mulut mereka. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.



FISIOLOGI



Komodo yang berjemur.
Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memilikisel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya, dengan indera vomeronasalmemanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.[11] Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sekat rongga badan. Hewan ini tidak memiliki indra perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan.
Sisik-sisik komodo, beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuhan. Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga sensor rangsangan atau lebih.
Komodo pernah dianggap tuli ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang meningkat dan teriakan ternyata tidak mengakibatkan agitasi (gangguan) pada komodo liar. Hal ini terbantah kemudian ketika karyawan Kebun Binatang London ZSL, Joan Proctor melatih biawak untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga ketika ia tidak terlihat oleh si biawak.



EKOLOGI, PERILAKU DAN CARA HIDUP


Kaki dan ekor komodo.
Komodo secara alami hanya ditemui di Indonesia, di pulau Komodo, Flores dan Rinca dan beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara. Hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah, biawak ini menyukai tempat panas dan kering ini. Mereka aktif pada siang hari, walaupun kadang-kadang aktif juga pada malam hari. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek; berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter; serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat. Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang. Dengan bertambahnya umur, komodo lebih menggunakan cakarnya sebagai senjata, karena ukuran tubuhnya yang besar menyulitkannya memanjat pohon.
Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya.





Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari, tetapi tetap berteduh selama bagian hari yang terpanas. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka darivegetasi, dan di sana-sini berserak kotoran hewan penghuninya. Tempat ini umumnya juga merupakan lokasi yang strategis untuk menyergap rusa.

Bisa dan bakteri

Pada akhir 2005, peneliti dari Universitas Melbourne, Australia, menyimpulkan bahwa biawak Perentie (Varanus giganteus) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari suku Agamidae, kemungkinan memiliki semacam bisa. Selama ini diketahui bahwa luka-luka akibat gigitan hewan-hewan ini sangat rawan infeksikarena adanya bakteria yang hidup di mulut kadal-kadal ini, akan tetapi para peneliti ini menunjukkan bahwa efek langsung yang muncul pada luka-luka gigitan itu disebabkan oleh masuknya bisa berkekuatan menengah. Para peneliti ini telah mengamati luka-luka di tangan manusia akibat gigitan biawak Varanus varius, V. scalaris dan komodo, dan semuanya memperlihatkan reaksi yang serupa: bengkak secara cepat dalam beberapa menit, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang mencekam hingga ke siku, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian. Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo.
Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka bakterimematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positiftelah diisolasi dari air liur ini. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemiapada korbannya; jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo agaknya adalah bakteri Pasteurella multocida yang sangat mematikan; diketahui melalui percobaan dengan tikus laboratorium. Karena komodo nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.

Reproduksi


Pada gambar ini, ekor dan cakar komodo dapat terlihat dengan jelas.

Komodo yang tidur. Perhatikan kukunya yang besar. Kukunya digunakan untuk bertempur dan makan.
Musim kawin terjadi antara bulan Mei dan Agustus, dan telur komodo diletakkan pada bulan September. Selama periode ini, komodo jantan bertempur untuk mempertahankan betina dan teritorinya dengan cara "bergulat" dengan jantan lainnya sambil berdiri di atas kaki belakangnya. Komodo yang kalah akan terjatuh dan "terkunci" ke tanah. Kedua komodo jantan itu dapat muntah atau buang air besar ketika bersiap untuk bertempur. Pemenang pertarungan akan menjentikkan lidah panjangnya pada tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina. Komodo betina bersifat antagonis dan melawan dengan gigi dan cakar mereka selama awal fase berpasangan. Selanjutnya, jantan harus sepenuhnya mengendalikan betina selama bersetubuh agar tidak terluka. Perilaku lain yang diperlihatkan selama proses ini adalah jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina, garukan keras di atas punggung dan menjilat. Kopulasi terjadi ketika jantan memasukan salah satu hemipenisnya ke kloaka betina. Komodo dapat bersifatmonogamus dan membentuk "pasangan," suatu sifat yang langka untuk kadal.
Betina akan meletakkan telurnya di lubang tanah, mengorek tebing bukit atau gundukan sarang burung gosong berkaki-jingga yang telah ditinggalkan. Komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan. Sebuah sarang komodo rata-rata berisi 20 telur yang akan menetas setelah 7–8 bulan. Betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas di sekitar bulan April, pada akhir musim hujan ketika terdapat sangat banyak serangga.
Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo, yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan gigi telur yang akan tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam sebelum memulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini tak seberapa berdaya dan dapat dimangsa oleh predator.
Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal, yang sekitar 10% dari makanannya adalah biawak-biawak muda yang berhasil diburu.] Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa, dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.
Di samping proses reproduksi yang normal, terdapat beberapa contoh kasus komodo betina menghasilkan anak tanpa kehadiran pejantan (partenogenesis), fenomena yang juga diketahui muncul pada beberapa spesies reptil lainnya seperti pada Cnemidophorus.
READ MORE - KOMODO