Rabu, 13 April 2011

Jenis-jenis KELINCI

Secara umum kelinci dapat dikelompokkan berdasar atas tujuan pemeliharaannya, seperti jenis Anggora adalah pengashil bulu, satin dan rex adalah penghasil kulit dan bulu, flemish giant, new zealend, lop, english spot, australia pengahsil daging dan kulit, dan lop dwarft, dutch, ataupun nederland dwart sebagai hewan peliharaan, namun dalam kenyataanya semua jenis kelinci dapat dijadikan sebagai hewan peliaharaan baik untuk anak-naak sampai orang dewasa.
a. Rex
Adalah jenis kelinci yang berbuu halus seprti beludru, oleh karena keindahan bulunya maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan terutama sebagai pengashil daging dan bulu terlebih sebagai hewan peliharaan. Jenisnya antara lain; white rex, belack rex, pappilon dan blue rex
b. Lop
Jenis Lop antara lain; english lop, holland lop, dwarf lop, american fuzzy lop, anggora lop dan frech lop. Ciri dari jenis lop umumnya dalah bentuk telinga yang mengagntung dari pangkal kepala hingga ke samping pipi.




c. Anggora
Salah satu ciri yang mudah untuk mengetahui jenis kelinci anggora yaitu bulu yang tebal dan halus. Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, dan kombinasi.

d. Ducth
Dari namnay saja dapat diektahui bahwa jenis kelinci ini pada mulanya bersal dari belanda. Kelinci ini termasuk kelinci mini karena bentuknya yang mungil, kombinasi warna antara lain; cokelat, abu-abu, dahi putih, dan harlequin


e. Nederland Dwarf
Jenis kelinci ini juga terbilang berukuran kecil yaitu kira-kira sebesear marmut, juga awal mula berasaal dari belanda. Bulunya bervariasi dan yang paling dimintai adalah berwarna putih dengan warna mata merah.

f. New Zealand
Ciri yang mencolok dari jenis kelinci adalah warnanya yang putih bersih dan seringkali matanya berwarna merah. Termasuk kelinci berbadan besar karena mudah gemuk sehingga sering diternakkan untuk dikonsumsi dagingnya.



g. Flemish Giant
Termasuk jenis “raksasa” karena tubuhnya yang besar, berat maksimal dalap mencapai 11kg. Jenis kelinci ini pada umumnya diambil daging dan kurang bagus untuk dijadikan sebagai kelinci peliharaan sebagai kelinci hias, namun ada beberapa orang yang menjadikannya kelinci hias karena kesukaannya pada bentuk tubuhnya yang besar.

h. Hotot
Yang menjadi tanda khusus dari jenis kelinci adalah adanya bulatan hitam de sekeliling matanya sehingga tampak seperti ninja. Kelinci jenis ini terbilang berabdan kecil, umumnya berwarna putih.



i. Satin
Secara penampilan mirip dengan jenis rex, namun bulunya agak sedikit tebal dan lebat, Warnanya bervariasi; coklat, merah, krem, perak, dan ada juga yang kombinasi dengan totol-totol putih.

j. Himalayan
Termasuk juga kelinci berbadan kecil seperti hotot, ciri yang membedakan adalah adanya warna yang khas pada bagian telinga, wajah, dan kaki. Variasi warna ada yang hitam, coklat, an kebiruan



k. English Spot
Yaitu jenis kelinci berbadan besar hampir mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih halus, umumnya berwarna putih dengan totol hitam, coklat, dan juga abu-abu.

l. Harlequin
Termasuk jenis kelinci yang mempesona dengan kombinasi warna yang unik bergaris dan belang-belang. Sedangkan bentuk tubuh adalah seperti jenis kelinci rex, yaitu bertubuh sedang



m. Tan
Jenis kelinci ini termasuk jinak dan cocok untuk peliharaan, termasuk kelinci berbadan kecil, ciri jenis kelinci ini adalah berbulu mengkilap, umumnya berwarna hitam abu-abu, dan cokalt kemerah-merahan.

n. Polish
Termasuk ke dalam kelinci yang berbadan kecil mungil, bulu-bulunya halus dan berwarna aneka rupa, yang menjadi ciri adalah bertelinga pendek bulat cenderung meruncing



READ MORE - Jenis-jenis KELINCI

jenis burung nuri

Burung nuri adalah salah satu jenis burung peliharaan yang paling populer di dunia. Mereka senang dijadikan peliharaan karena mereka mempunyai bulu yang penuh warna indah dan cerdas.
Ada 372 spesies burung nuri dan mereka ditemukan di kebanyakan daerah hangat dan tropis dengan beberapa spesies menghuni Belahan Bumi Selatan yang sedang juga. Keanekaragaman burung beo yang paling luar biasa ditemukan di Amerika Selatan dan Australasia.

1. Sun Conure or Sun Parakeet

Burung beo yang berwarna cemerlang dengan ukurannya yang sedang.
Bisa hidup selama 25 sampai 30 tahun.

2. Eclectus Parrot

Seekor burung yang berasal dari Kepulauan Solomon, Papua Nugini
dan kepulauan Maluku. Mereka kadang-kadang dianggap sebagai hama karena makan buah-buahan lepas dari pohon. Bulu terang mereka juga dipakai sebagai tanda jasa oleh orang suku asli.

3. Yellow-bibbed Lorikeet

Burung ini ditemukan di Papua Niugini dan Kepulauan Solomon.
Habitat alaminya adalah hutan daerah lembah dan gunung
yang lembab dengan iklim subtropis atau tropis.

4. Eastern Rosella

Eastern Rosella (Platycercus eximius) ini banyak dicari untuk dijadikan hewan piaraan karena bulu burung mereka yang colorful dan indah.
Mereka adalah makhluk cerdas, yang bisa dilatih untuk bersiul dan mungkin belajar berbicara sedikit kata atau frase. Burung ini berasal dari Australia dan Tasmania.

5. Dusky Lory

Spesies asli dari Indonesia dan Papua Niugini. Habitat alaminya adalah hutan mangrove, lembah dan gunung yang lembab dengan iklim subtropis atau tropis.

6. Golden Conure

Spesies ini tinggal di daerah kering, dataran tinggi Amazon Brazil,
burung yang eksotis ini yang terancam keberadaannya karena penggundulan hutan dan banjir dan juga perburuan liar untuk perdagangan. Golden Conure adalah jenis burung yang penuh canda dan peramah.

7. Australian King Parrot

Australian King Parrot termasuk jenis burung peliharaan. Ditemukan di daerah dataran tinggi yang lembab dan daerah bersemak di bagian timur Australia.

8. Bronze-winged Parrot

Karena warna sayapnya bewarna perunggu maka dia disebut Bronze-winged Parrot (Pionus chalcopterus). Burung ini biasa ditemukan di Venezuela dan Kolombia juga barat laut Peru. Burung ini hidup secara berkelompok.
Sekitar 10 burung dalam 1 kelompok.

9. Blue-throated Macaw

Burung beo ini dengan warna yang mempesona ini lebih banyak di pelihara daripada hidup di alam bebas. Burung ini juga disimpan di beberapa kebun binatang di seluruh dunia. Blue-throated Macaw (Ara glaucogularis) ditemukan di Bolivia utara-pusat. Sekarang hanya tinggal 250-300 individu yang tinggal di alam karena mereka ditangkap untuk diperdagangkan.

10. Pohnpei Lorikeet

Habitat alaminya di dataran rendah dengan hutan dan perkebunan yang lembab. Burung ini adalah spesies endemik untuk pulau Pohnpei dan Ahnd dekat Atol di Mikronesia.
READ MORE - jenis burung nuri

Senin, 04 April 2011

ANJING KINTAMANI

Anjing Kintamani adalah ras anjing yang berasal dari daerah pegunungan Kintamani, pulau Bali. Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama mulai dibiakan sehingga dapat diakui oleh dunia internasional.
Secara fenotipe Anjing Kintamani mudah dikenal, dapat dibandingkan dengan jelas antara Anjing Kintamani dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara ras yang sama maupun persilangan lainnya.
Standar fenotipe Anjing Kintamani meliputi ciri-ciri umum, sifat-sifat umum, tinggi badan hingga ke gumba, dasar pigmentasi kulit, bentuk kepala, telinga, mata, hidung, gigi, bentuk leher, bentuk badan, kaki dan ekor mempunyai kesamaan. Perbedaannya pada distribusi warna bulu dan ditetapkan pada tanggal 16 Oktober 1994. Standar ini dipakai sebagai acuan dasar pada setiap kontes anjing dan pameran Anjing Kintamani dan telah mendapat pengakuan PERKIN (Dharma.M.N. Dewa; PudjiRahardjo; Kertayadnya I.G, 1994.).

Standarisasi

Untuk memperoleh standar Anjing Kintamani diperlukan pengamatan dan penelitian yang terus menerus dan berkelanjutan. Gambaran sementara yang dapat dilihat dari keunggulan Anjing Kintamani dari hasil pengamatan lapangan dan hasil pemuliabiakan pada Anjing Kintamani yang berbulu putih spesifik dapat diuraikan sebagai berikut:
 Ciri-ciri umum
Anjing ini dapat digolongkan dalam kelompok anjing pekerja dengan ukuran sedang, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik dengan pertulangan kuat yang dibungkus oleh otot yang kuat, sebagai anjing pegunungan memiliki bulu yang panjang (moderat) dengan warna putih spesifik, hitam atau cokelat. Pengelompokan dalam sistem FCI, anjing Kintamani masuk dalam group V karena memiliki ciri-ciri anjing spitz dan tipe primitif seperti Chow Chow, Basenji, dan Samoyed. 
 Sifat-sifat umum
Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi. Merupakan anjing penjaga yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya. Anjing Kintamani (Bali) suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayah kekuasaannya dan juga menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan. Pergerakannya bebas, ringan dan lentur. 
Bentuk kepala
Kepala bagian atas lebar dengan dahi dan pipi datar, moncong proporsional dan kuat terhadap ukuran bentuk kepala, rahang tampak kuat dan kompak, memiliki gigi-gigi kuat dengan gerakan gigi seperti menggunting, bibir berwama hitam atau cokelat tua. Telinganya tebal, kuat, berdiri berbentuk “V” terbalik dengan ujung agak membulat. Jarak antara kedua telinga cukup lebar, panjang telinga kurang lebih sama bila dibandingkan dengan jarak antara dasar dua telinga bagian dalam dengan sudut mata luar.
Mata berbentuk lonjong seperti buah almond dengan bola mata berwarna cokelat gelap dan bulu mata berwarna putih. Hidung berwarna hitam atau coklat tua dan warna hidung ini sering berubah karena penambahan umur dan musim.
Untuk mempercepat pengakuan dari Federasi Kinologi Internasional, dalam memenuhi persyaratan perlu upaya-upaya secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya adalah meneliti hubungan antara stuktur dan profil DNA distribusi warna bulu putih spesifik secara genotip dengan fenotip warna bulu putih spesifik pada Anjing Kintamani.
Distribusi warna bulu pada Anjing Kintamani dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
  1. Warna bulu putih sedikit kemerahan dengan warna coklat-kemerahan pada telinga, bulu di bagian belakang paha dan ujung ekornya.
  2. Warna hitam mulus atau dengan dada putih sedikit.
  3. Warna coklat muda atau cokiat tua dengan ujung moncong kehitaman, sering disebut oleh masyarakat sebagai warna Bang-bungkem.
  4. Warna dasar coklat atau coklat muda dengan garis-garis warna kehitaman, yang oleh masyarakat disebut warna poleng atau anggrek.

Tinggi dan bentuk badan

Anjing Kintamani jantan mempunyai tinggi 45 cm sampai 55 cm dan anjing betina 40 cm sampai 45 cm. Dengan warna bulu kebanyakan berwarna putih spesifik (sedikit kemerahan) dengan warna merah kecoklatan (krem) pada ujung telinga, ekor dan bulu di belakang paha. Warna lainnya adalah hitam mulus dan cokelat dengan moncong berwarna hitam (bangbungkem), pigmentasi kulit, hidung, bibir kelopak mata, skrotum, anus dan telapak kaki berwarna hitam atau cokelat gelap.
Lehernya tampak anggun dengan panjang sedang, kuat dengan perototan yang kuat pula. Dada dalam dan lebar, punggung datar, panjangnya sedang dengan otot yang baik. Badan anjing betina relatif lebih panjang dari jantan. Anjing Kintamani (Bali) memiliki bulu krah (badong) panjang berbentuk kipas di daerah gumba, makin panjang bulu badong makin baik.
Kaki agak panjang, kuat dan lurus jika dilihat dan depan atau belakang. Tumit tanpa tajir, gerakan kaki ringan. Ekor memiliki bulu yang bersurai, posisinya tegak membentuk sudut 45 derajat atau sedikit melengkung tetapi tidak jatuh atau melingkar di atas pinggang atau jatuh ke samping. Makin panjang bulu ekor makin baik .

sumber: http://id.wikipedia.org

 

READ MORE - ANJING KINTAMANI

ANAKONDA

Anakonda dalam bahasa latin disebut Eunectes murinus termasuk dalam golongan phylum chordata, yaitu golongan hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung tengkorak untuk berfikir. Anakonda masuk dalam Kelas Reptil, Ordo Squamata, Keluarga Boidae, sejenis ular boa air.
Anakonda hidup di Amerika Selatan, sebelah timur Andes, sebagian besar di sungai Amazon, Orinoco dan Guianas. Habitat mereka di rawa-rawa dan semak belukar. Mereka tak pernah ditemukan jauh dari perairan. Rawa merupakan tempat favoritnya. Ketika mereka keluar dari air, tubuh anakonda akan dirundung oleh kutu-kutu atau jamur.
Seekor anakonda memulai reproduksi dalam usia muda dengan masa kehamilan selama 6 bulan. Seekor betina dapat beranak 20 hingga 40 ekor dan kadang-kadang lebih dari 100 ekor. Anakonda yang baru lahir biasanya memiliki panjang 60 cm. Beberapa jam setelah mereka lahir sudah dapat berenang, berburu dan merawat dirinya sendiri. Setelah melalui proses perkawinan, anakonda akan tumbuh panjang namun lambat.
READ MORE - ANAKONDA

Minggu, 03 April 2011

SAPI BALI

Banteng telah didomestikasi di beberapa daerah di Asia Tenggara dan Australia dan dikenal sebagai sapi bali. Hingga tahun 2009 diperkirakan jumlahnya di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta ekor. Banteng ternak dan liar dapat saling kawin dan keturunan yang dihasilkannya sering kali subur (fertil). Ada 11 provinsi utama yang memiliki populasi sapi Bali terbanyak. Populasi terbanyak di Sulawesi Selatan, Bali, NTT, NTB, Sumsel , Sultra, Gorontalo, Kalsel, Sulteng, Sulbar, dan Lampung. Sapi Bali merupakan sumberdaya genetik hewan asli Indonesia, karena kerabat liarnya ada di Indonesia. Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang ciri - cirinya khas dan berbeda dari bangsa sapi lainnya. Keunggulan sapi Bali : memiliki efisiensi reproduksi yang tinggi, daging dan karkasnya berkualitas baik dan persentase karkasnya tinggi (karkasnya bahkan bisa mencapai 57%), Selanjutnya yang juga sangat menarik adalah daya adaptasinya terhadap lingkungan yang sangat baik,dan yang tidak kalah penting adalah kemampuannnya menggunakan sumber pakan yang terbatas.

Sumber: http://id.wikipedia.org
READ MORE - SAPI BALI

BANTENG JAWA

Banteng atau tembadau (dari bahasa Jawa, banṭèng), Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng dibawa ke Australia Utara pada masa kolonisasi Britania Raya pada 1849 dan sampai sekarang masih lestari.
Terdapat tiga anak jenis banteng liar: B. javanicus javanicus (di Jawa, Madura, dan Bali), B. javanicus lowi (di Kalimantan, jantannya berwarna coklat bukan hitam), dan B. javanicus birmanicus (di Indocina). Anak jenis yang terakhir digolongkan sebagai Terancam oleh IUCN.
Banteng dapat mencapai tinggi sekitar 1,6m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 - 810 kg — jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton — sedangkan betinanya lebih ringan. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah dan pantat,punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau atau coklat gelap, tanduk panjang melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit coklat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk.
Banteng hidup dari rumput, bambu, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda. Banteng umumnya aktif baik malam maupun siang hari, tapi pada daerah pemukiman manusia, mereka beradaptasi sebagai hewan nokturnal. Banteng memiliki kecenderungan untuk berkelompok pada kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor. Di Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran menjadi pertahanan terakhir hewan asli Asia Tenggara ini.

sumber: http://id.wikipedia.org
READ MORE - BANTENG JAWA