Rabu, 23 Maret 2011

Harimau Sumatera Semakin Langka

latin disebut Panthera tigris sumatrae merupakan satu dari lima subspisies harimau (Panthera tigris) di dunia yang masih bertahan hidup. Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang juga merupakan satu-satunya sub-spisies harimau yang masih dipunyai Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah.
Hewan dari filum Chordata ini hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal 400–500 ekor. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) semakin langka dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah.
Asal usul
Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai MiacidsMiacids hidup pada akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”).  Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat dan barat daya menjadi harimau Caspian. Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia,  sebagiannya lagi terus bergerak ke barat hingga ke India (Hemmer,1987).
Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut meningkat pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.
Perlu diketahui, terdapat 9 subspesies harimau yang tiga diantaranya telah dinyatakan punah. Kesembilan subspisies harimau tersebut adalah:
  1. Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti) terdapat di Malaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
  2. Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) Bangladesh, Bhutan, China, India, dan Nepal.
  3. Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis) China.
  4. Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) dikenal juga sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria. Terdapat di China, Korea Utara, dan Asia Tengah di Rusia.
  5. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terdapat hanya di pulau Sumatera, Indonesia.
  6. Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) terdapat di semenanjung Malaysia.
  7. Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) telah punah sekitar tahun 1950an. Harimau Caspian ini terdapat di Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan Rusia.
  8. Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) telah punah sekitar tahun 1972. Harimau Jawa terdapat di pulau Jawa, Indonesia.
  9. Harimau Bali (Panthera tigris balica) yang telah punah sekitar tahun 1937. Harimau Bali terdapat di pulau Bali,  Indonesia.
Ciri-ciri dan Habitat
Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat bahkan terkadang dempet.
Harimau-Sumatera2Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala hingga ke ekor dengan berat 300 pound. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat 200 pound. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan.
Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.
Harimau Sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing langka ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi.
Makanan harimau sumatra tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya. Harimau sumatra merupakan hewan soliter yang berburu di malam hari. Kucing ini mengintai mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Mereka memakan apapun yang dapat ditangkap, umumnya celeng dan rusa, dan terkadang unggas,ikan, dan Orangutan. Menurut penduduk setempat harimau sumatra juga gemar makan durian.
Harimau Sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa. Luas kawasan perburuan harimau Sumatera tidak diketahui dengan tepat, tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau Sumatera dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer.
Konservasi
Hingga sekarang diperkirakan hanya tersisa 400-500 ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masih bertahan di alam bebas. Selain itu terdapat sedikitnya 250 ekor Harimau Sumatera yang dipelihara di berbagai kebun binatang di seluruh penjuru dunia.
Pengrusakan habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi harimau sumatera saat ini. Pembalakan hutan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara tahun 1998 hingga 2000.
Dalam upaya penyelamatan harimau Sumatera dari kepunahan, Taman Safari Indonesia ditunjuk oleh 20 kebun binatang di dunia sebagai Pusat Penangkaran Harimau Sumatera,studbook keeper dan tempat penyimpanan sperma (Genome Rescue Bank) untuk harimau Sumatera.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili:Felidae; Genus: Panthera; Spesies: Panthera tigris; Upaspesies: Panthera tigris sumatrae. Nama trinomial: Panthera tigris sumatrae (Pocock, 1929).

Sumber: www.lablink.or.id/Satwa/stw-harimau.htm; www.geocities.com/harimau_yosri/HaiwanHarimauSumatra.htm
Foto: www.lablink.or.id
READ MORE - Harimau Sumatera Semakin Langka

HARIMAU JAWA

Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), yang ukuran tubuhnya berada di antara ukuran tubuh subjenis harimau Sumatera dan harimau Bali, bertahan sedikit lebih lama. Pada tahun 1850-an, harimau Jawa dianggap sebagai 'gangguan' dijavan tiger beberapa daerah perkotaan dan pada tahun 1872 hadiah yang diberikan bagi sebuah kepala harimau yang terbunuh di Tegal, Jawa Tengah, adalah sekitar 3.000 gulden. Waktu itu ada beberapa lusin harimau dibunuh dalam usaha memperoleh hadiah tersebut.
Bahkan sampai abad ini harimau Jawa bukan tidak biasa ditemui dan meminta korban ratusan jiwa manusia setiap tahunnya, namun penduduk tidak mau memerangi harimau ini, karena jika mereka melakukannya, berdasarkan pengalaman, akan menyebabkan rusaknya tanaman mereka oleh serbuan kawanan babi. Meskipun demikian, seorang pemburu ulung Ledeboer mengaku telah menembak 100 ekor harimau antara tahun 1910 dan 1940. Selain itu keadaan menyedihkan yang dialami harimau ini tidak didukung oleh adanya permintaan terus-menerus dari pembuat topeng merak dan harimau Singabarong yang digunakan dalam pertunjukan tari tradisional reog ponorogo di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sampai tahun 1940 harimau sering terlihat dan ditembak di bagian selatan Jawa Barat, dan kadang-kadang beberapa ekor mencapai daerah Subang dan Cibadak. Populasi ini kemudian merosot dan mendekati pertengahan tahun 1960-an, harimau Jawa hanya ditemukan di suaka alam Ujung Kulon, Leuweung Sancang, Baluran dan Meru Betiri.
Perlawanan perjuangan rakyat pada waktu itu menyebabkan kelompok-kelompok penduduk bersenjata mencari perlindungan di berbagai kawasan tersebut. Harimau mati karena tidak tahan terhadap serangan anthrax atau karena menipisnya populasi rusa.
Tidak satu pun kawasan hutan yang tersisa di jawa pada pertengahan abad ini merupakan habitat utama harimau dan hutan ini semakin lama semakin terpenggal-penggal. Jelas bahwa kepunahan harimau Jawa terjadi karena ruang gerak tidak tersedia lagi. Kesimpulan yang sama berlaku juga bagi harimau Bali, tetapi diperburuk ketika beberapa harimau yang masih tersisa dipromosikan sebagai sasaran olah raga berburu pada tahun 1930-an.
Berbagai survai yang dilakukan oleh PHPA dan World Wide Fund for Nature pada tahun 1976, menegaskan bahwa ada tiga ekor harimau di Taman Nasional Meru Betiri, tetapi tidak ditemukan bukti-bukti adanya perkembangbiakan. Binatang-binatang ini tidak membatasi kegiatannya hanya di dalam taman, namun mereka juga tidak menggunakan seluruh kawasan berhutan yang tersedia.
Pada tahun 1979 tiga ekor harimau masih tersisa. Presiden Soeharto menekankan kebutuhan untuk melindungi harimau tersebut, namun usaha ini memerlukan relokasi 5.000 buruh perkebunan. Beberapa politikus menganggap tindakan untuk menyelamatkan beberapa ekor harimau ini terlalu berlebihan, sehingga usaha konservasinya menjadi terhambat.
Berbagai instruksi yang diperlukan untuk melindungi harimau akhirnya dikeluarkan, namun tidak pemah benar-benar dilakukan sehingga pada pertengahan tahun 1980-an harimau Jawa tidak lebih dari sekedar simbol bagi divisi tentara Siliwangi dijawa Barat, binatang buruan ini tidak ditemukan oleh mahasiswa peserta berbagai ekspedisi, dan hanya simbol dorongan hati manusia.
Meskipun Meru Betiri merupakan tempat perlindungan terakhir bagi harimau, sebenarnya bukan merupakan habitat khusus yang tepat bagi harimau, dan secara alami harimau tidak akan hidup dalam kepadatan yang sangat tinggi, karena dataran alluvial yang lebih rendah yang menyediakan populasi mangsa besar terutama rusa telah diubah menjadi perkebunan, segera sesudah Perang Dunia II .
Laporan saksi mata dan jejak -jejak harimau dilaporkan ditemukan pada tahun 1979 di lereng Gn. Slamet bagian selatan yang berhutan, namun karena tidak ada pengamatan ulang semenjak itu, tampaknya tidak ada harapan harimau tersebut dapat bertahan hidup.
Menetapkan waktu kepunahan binatang yang secara metafisik memegang peranan penting seperti harimau, sulit dilakukan karena penduduk mempunyai kesan yang melekat erat tentang harimau , tidak mengherankan jika kadang-kadang laporan mengenai harimau tunggal yang terpencil muncul di berbagai surat kabar, tetapi hampir pasti apa yang diberitakan itu adalah macan kumbang Panthera pardus yang lebih mudah menyesuaikan diri , yang nama lokalnya sangat mirip.
Meskipun tidak pernah diumumkan secara resmi, seseorang dapat menyatakan, tanpa merasa takut akan munculnya pertentangan pendapat, bahwa harimau Jawa telah punah. Bukti-bukti kuat tentang keberadaannya tidak mungkin ditunjukkan sejak 15 tahun terakhir, meskipun banyak ekspedisi yang telah dilakukan. Luas Taman Nasional Meru Betiri hanya 50 km2, kawasan seluas ini secara normal dihuni enam atau tujuh ekor harimau betina dan tiga ekor harimau jantan. Jumlah yang sedikit lebih banyak dapat dipaksakan menghuni kawasan tersebut jika harimau-harimau itu memangsa binatang ternak di sekitar Taman Nasional.
Laporan baru mengenai kematian binatang ternak yang disebabkan oleh harimau tidak ada, dan bertambahnya kepadatan harimau akan melebihi daya dukung.Jika masih ada satu atau dua ekor yang tersisa, harimau Jawa secara esensial tetap punah, terutama ditinjau dari segi ekologi dan evolusi. Kondisi mengerikan yang dialami saudara sepupunya di Sumatera. Jaringan para pemburu dan petugas dalam pengumpulan kulitnya, menjadi peringatan bahwa memburu seekor harimau bukan merupakan hal yang sulit, ikatkan seekor kambing lapar yang mengembik-embik pada sebatang pohon di tengah hutan dan dalam beberapa hari binatang buruan anda akan datang.
Sulit dipercaya jika pada waktu yang telah lalu orang tidak datang untuk mengambil spesimen yang terakhir, mengingat jutaan penduduk yang dengan mudah dapat mencapai Taman Nasional Meru Betiri, publisitas besar besaran yang menyatakan Taman Nasional ini sebagai "tempat perlindungan terakhir 'harimau' di jawa", tidak efektifnya sistem penjagaan, tingginya harga kulit harimau untuk membuat topeng Singabarong dalam jumlah besar untuk reog ponorogo, dan nilai bagian-bagian tubuh lainnya bagi pengobatan dan tingginya uang yang ditawarkan.
Status Harimau Jawa dan Harimau Bali dinyatakan sudah punah. Habitat terakhir Harimau Jawa di Suaka Alam Ujung Kulon, Leuweng Sancang, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Meru Betiri dan Gunung Slamet bagian selatan.
Yang menjadi penyebab kepunahan adalah semakin sempit habitatnya, semakin jarang binatang mangsa seperti rusa, dan diburu untuk dijual atau sekedar olahraga berburu.
Harimau memakam mamalia besar seperti rusa, babi hutan, kerbau  dan juga binatang kecil seperti  monyet, burung, reptilia dll. Dahulu kadang kala memangsa ternak penduduk, seperti sapi, kambing, ayam, bebek.
Harimau jawa kini telah punah dan hanya meninggalkan cerita mistis yang masih menjadi legenda di masyarakat jawa.
Masyarakat sangat takut dan menghormati harimau sehingga menyebutnya dengan "eyang, mbah atau kakek/nenek." Agar selamat taring, kuku, atau potongan kulit harimau sering dijadikan jimat.
Salah satu kisah misterinya adalah perwujudan harimau jadi-jadian. Seseorang yang memiliki ilmu harimau yang sempurna diyakini bisa berubah ujud menjadi harimau. Tingkatan ilmunya mulai dari cakar harimau, selanjutnya meningkat ilmunya menjadi lompatan harimau. Semakin tinggi ilmunya bagian tubuh mulai bisa berubah menjadi harimau.
Dikisahkan seseorang yang sangat sakti selalu diikuti oleh harimau, konon harimau ini hanya bisa terlihat secara gaib. Cerita penampakan Prabu Siliwangi selalu ditandai dengan hadirnya seekor harimau di samping beliau.
Beberapa pendaki gunung di tahun 90an hingga awal 2000, bercerita pernah berjumpa atau didatangi harimau jawa ketika sedang beristirahat, berkemah atau sedang membuat api unggun.
Diantaranya di gn. Semeru ketika sedang tidur merebahkan diri di atas rumput seorang pendaki ditemani seekor harimau yang tidur di sampingnya.
Di gunung Ciremei pendaki yang bermalam ketika membuka tenda dikagetkan oleh seekor harimau yang berdiri di depan tenda.
Di gunung Lawu awal tahun 2000an beberapa pendaki mendengarkan auman harimau yang bergema sangat keras.
Di gunung Arjuna-Welirang ketika sedang membuka jalur, beberapa penambang belerang yang sedang beristirahat didatangi seekor harimau yang mematikan api unggun mereka dengan ekornya.
Penelitian oleh sekelompok Pecinta Alam pada tahun 2005 di gunung ungaran juga mendapatkan bukti berupa gua sarang harimau di lereng terjal yang penuh dengan goresan cakar harimau pada batu di dasar pintu masuk gua.
Meskipun dinyatakan punah namun harimau jawa masih sering menampakkan diri di hadapan para pendaki gunung. Atau bisa jadi ada kekeliruan persepsi antara harimau jawa dengan macan tutul.

READ MORE - HARIMAU JAWA

Sabtu, 19 Maret 2011

Tips Memilih Pet Reptil

Memelihara reptil bukan lagi menjadi hal yang aneh walaupun dibeberapa kalangan masyarakat masih dianggap tabu. Jika anda ingin mengadopsi binatang dari jenis reptil, ada beberapa hal yang harus perhatikan, diantara lain:
  • Hindari adopsi impulsive, jangan mengadopsi hanya karena nafsu seketika tanpa mempertimbangkan berbagai hal yang menyangkut komitmen jangka panjang antara anda dengan pet.
  • Pelajari dahulu tentang seluk beluk hewan yang anda ingin adopsi, hal ini akan mempermudah bagi anda maupun pet anda.
  • Persiapkan terlebih dahulu kandang dan segala keperluan pet sebelum anda membawanya pulang, sehingga akan memudahkan pet untuk beradaptasi ditempat barunya.
  • Siapa yang akan merawat secara intensif
  • Biaya pakan dan kesehatan
  • Penerimaan lingkungan anda terhadap binatang reptil. Seperti telah disebut diatas, beberapa kalangan masyarakat mengecam keras binatang reptil seperti ular. Periksalah dengan teliti apakah lingkungan anda mengijinkan.
Pet reptil sangat cocok bagi pribadi yang hidup dalam ruang lingkup sebuah gedung apartemen atau perumahan tipe kecil, karena:
  • Tidak banyak bergerak, sehingga tidak memerlukan tempat yang luas
  • Tidak banyak bersuara bahkan kadang tidak bersuara sama sekali, sehingga tidak mengganggu tetangga anda.
  • Tidak membutuhkan “jalan-jalan” seperti layaknya anjing.
  • Mempunyai karakter yang kalem dan pendiam
Motivasi
Jika motivasi anda dalam memilih pet reptil hanya untuk “pamer” dan kelihatan gagah, sebaiknya anda pertimbangkan kembali. Komitmen jangka panjang antara anda dengan pet anda akan memudar ketika rasa bosan telah menghinggapi. Pelajari terlebih dahulu apakah pet reptil yang anda pilih sesuai dengan keinginan dan kepribadian anda dalam jangka panjang. Ada saatnya mungkin anda akan menikah, mempunyai anak, pindah lokasi atau hidup dengan orang lain.
Beberapa binatang reptil memiliki umur yang sangat panjang seperti kura-kura, dan sebagian lain memiliki umur yang relatif pendek. Jika anda ingin mengadopsi ular phyton atau boa, pertimbangkan kembali ukuran binatang tersebut yang nantinya akan sangat besar, apakah anda mampu menampungnya ataukah anda akan membuangnya kelak?
Perlindungan Hukum
Setelah anda yakin dengan keputusan dalam mengadopsi pet, periksa dan teliti dengan seksama tentang ijin kepemilikan binatang tersebut, apakah ia legal untuk dipelihara atau dilindungi hukum sebagai hewan yang tidak boleh dipelihara. Jangan mengacuhkan ketentuan hukum hewan dilindungi hanya karena anda pikir dapat dengan mudah menghindarinya. Sepandai pandainya tupai melompat, ia akan jatuh juga. Sepandai pandai anda mengelabuhi hukum, suatu saat mungkin anda terpaksa untuk bergelut dengan tuntutan hukum yang seharusnya tidak perlu dan anda bisa hindari.
Keadaan kantong
Pet adalah tanggung jawab yang tidak kecil, mereka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Baik dari segi penyediaan pakan, tempat tinggal, aksesoris, obat, dokter, vitamin, kandang dan pelengkap kandang seperti lampu ultra violet dan sebagainya. Pilihlah jenis hewan yang sesuai dengan keadaan finansial anda. Jangan sampai pet menjadi beban keuangan bulanan anda.
Usia dan Ukuran tubuh
Usia terbaik dalam mengadopsi pet adalah usia muda, tapi anda harus yakinkan bahwa pet yang anda adopsi sudah mampu untuk makan sendiri dengan baik dan lahap. Dengan mengadopsi pada usia muda, bond (ikatan) yang akan terjalin antara anda dengan pet anda akan semakin kuat berbarengan dengan tumbuhnya pet. Pet akan terbiasa dan merasa akrab dengan kehadiran anda.
Ukuran tubuh juga anda harus pertimbangkan, kita ambil contoh “ular”. Jika anda belum terbiasa dalam menangani seekor ular, ukuran besar akan sangat beresiko dan menyusahkan anda.Ular berukuran besar juga dapat berakibat fatal bagi anda dan keluarga.
Sifat sosialisasi pet
Pertimbangkan sosialisasi yang anda ingikan dengan pet. Apakah anda ingin mempunya pet yang senang berinteraksi dengan anda atau pet yang lebih nyaman ditinggal sendiri. Ular adalah hewan yang cenderung hidup sendiri, mereka tidak suka diusik. Tapi untuk menghindari kembalinya kebuasan ular, anda harus secara rutin menangani ular anda.
Kura-kura terkenal sangat jinak dan bersahabat jika dipelihara dari kecil. Tapi ada masanya kura-kura menjadi agresif dan tidak jarang menggigit siapapun yang mengganggunya, misalnya pada saat kawin dan bertelur. Iguana sangat jinak dan aktif, mereka mampu bersosialisai dengan binatang lainnya seperti anjing dan kucing.
Ketika anda pertama kali membeli pet anda, pastikan mereka jinak dan terlihat nyaman ketika anda pegang, kecuali jika anda ingin mengadopsi jenis binatang yang beracun.
Keperluan Pakan dan Test Makan
Banyak dijual makanan jadi dipasaran untuk pet reptil seperti pelet kura-kura, tapi beberapa reptil membutuhkan pasokan pakan segar seperti tikus, jangkrik atau ulat. Bayi ular colubrid, misalnya corn snake hanya memakan bayi tikus yang disebut pinkies, dan pinkies ini amat susah untuk didapat. Pastikan anda memiliki sumber pakan yang cukup bagi pet dan selalu tersedia setiap saat.
Mintalah test makan untuk hewan jenis ular, karena ular cenderung mogok makan dengan berbagai macam alasan. Jika tidak memungkinkan, buatlah perjanjian dengan seller seperti; jika ular yang anda beli mogok makan maka anda berhak meminta ganti atau memulangkan ular tersebut. Biasanya seller hewan reptil akan memberi garansi pada pelanggannya.

Habitat Pet

Agar pet reptil tumbuh sehat dan bahagia, anda harus siapkan tempat tinggal yang senyaman mungkin. Tempat tinggal yang tidak nyaman bisa menyebabkan kematian pada pet. Keadaan lingkungan sangat berpengaruh baik dari segi kesehatan tubuh atau kesehatan mental. Pet yang stress tidak jarang akan menolak makan hingga mati. Suhu ruangan yang tidak cocok bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit seperti jamur atau pilek. Pelajari dahulu cara hidup pet anda dengan seksama. Usahakan untuk mengadopsi pet dari hasil breeder jangan dari tangkapan liar. Pet yang terdidik oleh breeder akan jauh lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang anda sediakan dan mudah ditangani sesuai dengan pengangan breedernya. Sedangkan hewan tangkapan liar akan lebih sulit, karena anda harus benar-benar mempelajari sifat dan sepak terjang pet anda dialam liarnya. Cara dia berburu mangsa, cara dia berjemur, cara dia kawin dan sebagainya.
Banyak pemula reptil pet mengalami kegagalan dengan matinya pet. Alasannya tentu saja beragam, bisa jadi karena kelalaian pemilik atau kealpaan pemilik tentang sifat binatang yang dipeliharanya. Salah satu faktor utama kegagalan biasanya karena pet yang mereka dapatkan adalah hasil tangkapan liar. Biasanya hewan tangkapan liar berada dalam kondisi stress yang berkepanjangan dan stress adalah faktor utama dari kematian. Stress ini selalu terjadi disaat binatang tersebut tertangkap, lalu mengalami proses penjinakan yang cukup melelahkan. Ada kalanya binatang tangkapan beradaptasi dengan baik, tapi adakalanya mereka tidak juga keluar dari trauma.
Kesehatan anda dan anak
Beberapa hewan merupakan carier (pembawa) virus atau bakteri penyakit. Diskusikan terlebih dahulu pada keluarga dan dokter keluarga anda sebelum membawa seekor reptil anda ke lingkungan rumah. Ular phyton yang sangat besar dapat sangat berbahaya bagi anak kecil, sejinak apapun, ular tetaplah binatang buas yang akan menyantap apa saja saat dia lapar. Jangan jadikan rumah anda tidak nyaman dengan kehadiran pet baru karena tujuan pet adalah sebagai penghibur hati.
Jumlah Pet
Beberapa jenis binatang lebih senang hidup sendiri dan sebagian lain membutuhkan teman bermain. Tentu saja setiap binatang akan mengalami musim kawin. Membeli sepasang pet adalah solusi terbaik, tapi jika itu tidak memungkinkan, carilah teman yang memiliki pasangannya. Sehingga ketika musim kawin tiba, anda tidak perlu pusing mau disalurkan kemana birahi tersebut. Perlu anda ketahui, pet dalam keadaan birahi selalu menimbulkan masalah. Ular biasanya akan mogok makan hingga berbulan-bulan, beberapa binatang lain akan gelisah dan menjadi agresif.
Pertimbangkan pula kecocokan dengan pet lain yang sudah anda miliki. Beberapa pet akan membuat pet lainnya stress dan tidak nyaman.
Dokter Hewan terdekat
Tidak mudah untuk mencari dokter hewan yang mengerti tentang reptil, terutama ular. Usahakan untuk mencari lokasi dokter hewan yang handal dalam menangani binatang jenis reptil. Carilah informasi di website atau forum.
Carilah teman sehobi
Mendaftar ke forum hewan peliharaan reptil akan sangat berguna, karena selain anda mendapat banyak teman sehobi, anda juga akan memiliki sumber infomasi yang luas tentang seluk-beluk memelihara reptil. Dari menanyakan pet store terbaik, dokter hewan hingga mencari pasangan ketika musim kawin pet anda tiba. Anda juga bisa bergabung pada club pencinta reptil yang ada dikota anda. Gathering biasanya selalu diadakan secara rutin. Memiliki jaringan yang luas sangat bermanfaat baik bagi anda maupun pet.
READ MORE - Tips Memilih Pet Reptil

Tips Memelihara Ular

Mau pelihara ular?
Apa ular pertama yg cocok untuk anda?

Bagaimana anda memastikan telah memilih ular yang benar?
Melalui artikel ini anda mungkin akan mendapat sedikit gambaran tentang ular yang akan anda pelihara.


Sebelum memilih jenis ular, sebaiknya kita memerhatikan bebarapa hal berikut:.

1) Berapa besar tempat yang anda siapkan untuk saat ini dan nanti saat ular dewasa? Penting untuk mengetaui jenis ular yg akan dipelihara dan memperhatikan tempat yang dapat disediakan.

2) Berapa besar biaya yang diperlukan untuk memberi makan dan perawatan ular setiap bulannya? Bila mempunyai budget yang terbatas, tidak dianjurkan memelihara ular yang besar dan mahal.

3) Apa tingkat (level) kemampuan anda dalam menangani ular? Tingkat/level bisa berdasarkan dari pengamatan atau analisa seseorang setelah berinteraksi dengan beberapa spesies ular yang diketahui. Yang paling tahu tingkat kemampuan anda menangani ular adalah anda sendiri.

4) pertanyaan paling penting. Apakah kamu akan menekuni hobby ini untuk jangka panjang? Rata – rata ular hidup 15 tahun. Apakah anda akan menekuni hobbi ini selama itu?

Ok setelah anda mengerti beberapa hal yang saya sampaikan diatas semoga anda sudah mempunyai jawabannya, saya akan mencoba memberi beberapa masukan untuk anda..

Memilih ular seperti memilih pacar, pertama anda harus tertarik dengan pasangan anda. Tidak ada untungnya kalau pacaran tapi tidak didasari oleh rasa suka. :)Kembali ke Ular, anda harus memilih ular yang menarik minat anda dan kemudian cari tahu bagaimana perawatan dan diskusikan dengan orang – orang yang sudah lebih berpengalaman dalam memelihara ular, jika anda dapat memenuhi kebutuhannya mungkin saja anda baru menemukan ular yang akan anda pelihara.

Beberapa jenis mempunyai reputasi yang dibawa karena perilakunya, seperti ular temannya setan, python molurus paling jinak, menurut saya reputasi tersebut jgn mudah dipercaya, karena tidak sepenuhnya benar. Jenis ular yang kalem kadang juga bersifat aggressive dan sebaliknya. Itu satu lagi alasan kenapa harus berhati – hati dalam memilih ular pertama anda.

Yang harus diperhatikan saat membeli ular.

1) Pastikan ular tersebut aktif terjaga.

2) Pastikan ular mau makan.

3) Pastikan ular tidak terlihat dihinggapi parasit, seperti kutu dll..

4) Jika tersedia, pilih yang CB dari pada yang WC.

5) Kulit biasanya halus dan tidak kasar atau luka. Badan ular tidak kurus kering tapi biasanya padat berisi.

6) Mata harus jernih dan tidak berbayang, perhatikan bila ular mau berganti kulit.

7) Mulut ular harus selalu tertutup rapat dan hanya tempat keluarnya lidah yg terbuka sedikit. Dan lidah tampak bersih dari penyakit.

8) Nafas ular tidak berbunyi and tdk ada gejala sakit (Walaupun jenis ular yang besar kadang nafasnya berbunyi saat dihandle karena memaksa mengeluarkan udara dari pernafasannya). Ada juga sebagian ular yang mendesis saat mau dihandle ketika ular itu mau ganti kulit, sebaiknya pilih ular ketika selesai ganti kulit.

9) Pindahkan ular ke tempat yang lebih datar permukaannya, bila ada keanehan saat ular berjalan berarti ada yang salah.

10) Apakah kandangnya bersih dan terpelihara?.
Berikut ini akan kami sajikan beberapa jenis ular yang biasa di jadikan hewan peliharaan para pecinta reptil.

Python Curtus (Blood Python)
Nama : Blood Python
Nama Latin : Python Curtus
Ukuran : Jantan dewasa : 1 m s/d 1,8 m
Betina dewasa : 1,5 m s/d 2,5 m
Asal : Indonesia (Sumatra)
Makanan : Tikus, Unggas, serta Katak (untuk juvenile)
Keterangan : Ular ini hidup di daerah yang lembab. Biasanya hidup daerah rawa-rawa.



Reticulated Python
Nama : Reticulated Python
Nama Latin : Phthon Reticulatus
Ukuran : Jantan dewasa : 3,6 m s/d 4,8 m
Betina dewasa : 3,6 m s/d 6 m
Asal : Wilayah Asia Tenggara (Hampir di seluruh kepulauan Indonesia)
Makanan : Tikus, Unggas,
Keterangan : Ular ini merupakan salah satu ular raksasa, ular ini juga merupakan ular terpanjang di dunia


Python Molurus
Nama : Python Molurus
Nama Latin : Python Molurus Bivitus
Ukuran : Jantan dewasa : 2 m s/d 3 m
Betina dewasa : 2,5 s/d 4 m
Asal : Asia Tenggara
Makanan : Unggas, Mamalia kecil
Keterangan : Salah satu jenis ular raksasa.




Green Tree Python
Nama : Green Tree Python / Condro
Nama Latin : Morelia Viridis
Ukuran : Jantan dewasa :
Betina dewasa :
Asal : Indonesia bagian timur (Papua, Biak, dll)
Makanan : Unggas, mamalia kecil
Keterangan : Merupakan jenis ular yang cukup eksotis, karena ular ini bisa mengalami perubahan warna dengan berjalannya waktu. Pada saat ular ini masih ukuran baby, ular ini mempunyai warna yang cerah yaitu warna merah atau kuning. Pada saat mulai tumbuh dewasa warna itu akan berubah perlahan-lahan menjadi hijau. Jenis ular ini merupakan salah satu jenis ular yang dilindungi di Indonesia.
READ MORE - Tips Memelihara Ular

Beberapa Spesies Elang di Dunia

Elang dikenal sebagai burung pemangsa berukuran besar, memiliki kemampuan terbang yang kuat, sayap yang lebar, paruh yang besar dan tajam, serta kuku yang kuat. Elang juga memiliki penglihatan tajam untuk melihat mangsa dari jarak yang jauh. Dengan kemampuan seperti ini, elang menempatkan dirinya berada di puncak rantai makanan pada ekosistem dimana dia berada.
Kebanyakan elang merupakan penghuni dunia lama. Seluruh jenis elang termasuk ke dalam ordo Falconiformes (atau Accitriformes, menurut skema klasifikasi alternatif). Hampir seluruh Falconiformes pemakan daging (karnivora). Elang memiliki rentang umur yang panjang, dan laju reproduksi yang rendah. Seluruh elang berpasangan secara monogami.
 Struktur rangka dan otot elang yang unik membuat burung ini memiliki kemampuan terbang jarak jauh, elang Steppe mampu menempuh jarak sejauh 4000 mil dari kawasan Asia tengah hingga ke kawasan Afrika. Tulang pada burung elang (dan burung-burung besar seperti albatros atau vulture) memiliki sifat pneumatic (rangka memiliki rongga yang dipenuhi oleh udara). Selain sifat tulang, kemampuan terbang jarak jauh juga ditunjang oleh modifikasi otot dan sayap. Berat otot pada burung elang terletak pada pusat gravitasinya, sayap berukuran besar dan lebar untuk memudahkan aliran udara menaikkan tubuhnya. Sifat tulang, berat otot, dan ukuran sayap yang unik ini membuat elang dengan bobot 7 Kg menjadi seringan bulu ketika terbang. Selain itu juga dapat membuat elang mampu terbang tanpa mengepakkan sayapnya. Kita dapat lihat ketika elang soaring di udara, sayapnya terbentang dengan lebar tanpa dikepakkan. Sayap dikepakkan biasanya untuk menambah kecepatan terbang, terutama ketika berburu mangsa.
Beberapa jenis yang terkenal:
1. Tawny Eagle (Aquila rapax)
Morfologi
elang1.jpg
Memiliki panjang tubuh 62-72 cm, dan rentang sayap 165-185 cm. Kepala dan tubuh bagian bawah berwarna coklat muda. Tubuh bagian atas memiliki warna bervariasi, mulai dari coklat tua hingga coklat kepucat-pucatan. Ujung sayap berwarna putih. Betinanya berukuran lebih besar daripada jantan. Paruh memiliki bercak hitam pada ujungnya.
Biologi
Elang Tawny termasuk kedalam famili Accipitridae.
Burung ini berkembang biak sebagian besar di Afrika, sebelah utara dan selatan gurun Sahara, dan sepanjang barat daya tropis Asia hingga India. Elang Tawny lebih menyukai habitat terbuka seperti gurun, semi-gurun, stepa, atau savana, dari ketinggan 0 m dpl hingga ketinggan 2400 m dpl.
Burung ini bersarang antara bulan Maret dan Juli pada batang pohon yang besar, biasanya dari keluarga Akasia, atau pada permukaan tanah. Telur yang dihasilkan berjumlah 1-3 telur, dengan masa inkubasi 39-44 hari.
Perilaku
Elang Tawny memakan bangkai dari sisa makanan hyena atau burung kondor, mencuri makanan pemangsa lain, memangsa mamalia dari ukuran sebesar kelinci hingga tikus, serta memangsa reptil seperti ular.
Elang Tawny mengeluarkan suara “kyow” melengking seperti gagak. tetapi secara umum burung ini termasuk pendiam, kecuali ketika display.
Sumber:

2. Elang Filipina (Pithecophaga jefferyi)
Morfologi
elang2.JPG
Kepala burung ini memiliki bulu yang panjang sehingga menyerupai kepala singa. Tubuh bagian atas berwarna coklat, dan tubuh bagian bawah berwarna putih. Betina berukuran rata-rata panjang 1 m, berat 7 kg, dan panjang sayap mencapai 2 m. Paruh berwarna hitam.
Biologi
Elang filipina merupakan salah satu burung raptor hutan terbesar dan terkuat di dunia. Tetapi elang ini juga merupakan elang terlangka di dunia. Elang ini endemik di Filipina, khususnya di pulau Luzon, Samar, Leyte, dan Mindanao. Habitatnya pada hutan tropis dari ketinggian 750 m hingga 1590 m.
Elang Filipina digolongkan ke dalam famili Accipitridae.
Elang Filipina memiliki pasangan monogami seumur hidup. Sarang biasanya di pohon-pohon dipterokarp yang emergen, letak sarangnya antara 27 m hingga 50 m dari atas tanah. Dimensi sarangnya antara 1,2 x 1,2 m hingga 1,2 x 1,7 m.
Betina menghasilkan 1 telur setiap berbiak, dengan masa inkubasi 58-68 hari. Burung dewasa akan menjaga telur dan anaknya selama 20 bulan, sehingga masa berbiak hanya bisa dilakukan setahun sekali. Betina mencapai usia matang seksual pada umur sekitar 5 tahun, dan jantan 7 tahun.
Rentang umur elang Filipina di alam liarnya tidak diketahui. Namun dari hasil pengamatan terhadap elang Filipina yang dikandangkan, memiliki umur hingga 41 tahun. Tetapi karena keadaan di alam liar lebih tidak terkontrol dibandingkan dengan keadaan di kandang, diperkirakan umur elang ini di alam liar lebih pendek daripada elang Filipina yang dikandangkan.
Perilaku
Makanan elang ini bervariasi antara jenis dan ukuran mulai dari monyet, bajing loncat, kelelawar, hingga burung berukuran besar seperti rangkong. burung juvenil belajar berburu tanpa intervensi dari parentalnya. Elang Filipina merupakan pemangsa oportunis dengan preferensi mangsa adalah spesies-spesies yang hidup di atas pohon.
elang3.JPG
Ketika akan berbiak, perilaku display di udara mulai dilakukan. Perilaku seperti soaring berpasangan, kejar-kejaran (betina terjun diagonal di ikuti oleh jantan mengejar dari belakang), dan presentasi talon berpasangan, tercatat selama pengamatan pada sepasang elang Filipina pada awal juli 1999.
Pola perkembangan juvenil ditunjukkan pada tabel di bawah ini (Kennedy, 1985):
Age when the head is held up
7-10 days
Stood momentarily
25-27 days
First wing flapping
32 days
First pin feathers appear in scapulars
37 days
Walking
45 days
First eating by itself
54 days
First time off nest
118-151 days
Fledged (departed nest tree)
130-164 days
Started to wander from nest area
246-288 days
First observed kill
304 days
Last seen in parent’s home range
640 days
Rentang umur elang Filipina di alam liarnya tidak diketahui. Namun dari hasil pengamatan terhadap elang Filipina yang dikandangkan, memiliki umur hingga 41 tahun. Tetapi karena keadaan di alam liar lebih tidak terkontrol dibandingkan dengan keadaan di kandang, diperkirakan umur elang ini di alam liar lebih pendek daripada elang Filipina yang dikandangkan.
Sumber:

3. Blyth Hawk Eagle (Spizaetus alboniger)
Morfologi
Burung berukuran sedang dengan panjang tubuh 51-58 cm. Dewasa memiliki garis pita hitam pada ekor, tubuh bagian atas berwarna hitam, strip hitam putih pada dada, dan memiliki jambul di kepala.
elang4.JPG
Biologi
Elang hitam putih tergolong ke dalam famili Accipitridae.
Distribusinya tersebar di semenanjung Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan. Habitatnya pada hutan terbuka, bukit dan hutan pegunungan hingga ketinggian 1980 m dpl.
Sumber:

4. Steppe Eagle (Aquila nipalensis)
Morfologi
Burung ini memiliki panjang tubuh 62-74 cm, dan rentang sayap 165-190 cm. Perbedaannya dengan elang Tawny adalah ukurannya yang besar dan warna bulunya yang lebih gelap. Berat tubuhnya antara 2500-4000 gram.
elang5.JPG
Biologi
Seperti elang lainnya, elang Steppe tergolong ke dalam famili Accipitridae.
Burung ini bermigrasi pada musim dingin dari Rumania timur hingga Mongolia ke India dan Afrika. Elang Steppe menyukai habitat terbuka seperti gurun, semi-gurun, stepa, atau savana.
Burung ini hampir identik dengan elang Tawny, kecuali secara morfologi.
Sumber:

5. Golden Eagle (Aquila chrysaetos)
Morfologi
Elang emas memiliki panjang tubuh rata-rata 75-85 cm, rentang sayap 150-210 cm, dan berat tubuh 3-5 Kg. Secara umum betina lebih besar daripada yang jantan. Tubuhnya berwarna coklat tua, kecuali pada leher dan kaki berwarna emas, serta pada bagian tengah sayap berwarna coklat muda.
Biologi
Habitat elang emas bervariasi dari hutan pegunungan yang lembab hingga padang rumput. Burung ini terdistribusi di Eropa dan Asia.
Sarangnya berada di tebing atau di pohon-pohon yang tinggi. Ukuran sarangnya mencapai diameter 2 m dan tinggi 1 m.
Elang emas berpasangan secara monogami seumur hidup. Betina mengeluarkan telur antara bulan Januari dan Maret. Telur akan menetas setelah 45 hari. Anakan diberi makan oleh induknya sebelum mampu melakukan percobaan terbang pertama selama 50 hari.
Perilaku
Elang emas berburu secara berpasangan. Pasangan yang satu memojokkan mangsa, dan pasangan lainnya menangkap mangsa. Mangsa burung ini sebagian besar adalah mamalia berukuran sedang seperti marmut dan tikus, rubah, dan rusa muda.
Sumber:
foto: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/GoldenEagle3.jpg
READ MORE - Beberapa Spesies Elang di Dunia

10 Jenis Burung di Indonesia yang Terancam Punah

beberapa spesies burung endemik bahkan terancam punah. Berikut merupakan 10 jenis burung di Indonesia yang terancam punah..


1. Jalak Bali



Jalak bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak Bali merupakan burung endemik pulau Bali dan dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali. Jalak bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendix I.



2. Maleo Senkawor

Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, tingkat kematian anak burung yang tinggi, populasi yang terus menyusut serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Maleo Senkawor dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendice I.








3. Elang Jawa

Elang Jawa atau dalam nama ilmiahnya Spizaetus bartelsi adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.

Mempertimbangkan kecilnya populasi, wilayah agihannya yang terbatas dan tekanan tinggi yang dihadapi itu, organisasi konservasi dunia IUCN memasukkan elang Jawa ke dalam status EN (Endangered, terancam kepunahan). Demikian pula, Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi oleh undang-undang.  






 4. Merak Hijau

 Merak Hijau atau dalam nama ilmiahnya Pavo muticus adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, Merak Hijau mempunyai bulu yang indah. Merak Hijau dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.






5. Kuau Kerdil Kalimantan

Kuau-kerdil Kalimantan, Polyplectron schleiermacheri, adalah jenis kuau-kerdil berukuran sedang yang berhabitat di hutan hujan dataran rendah Pulau Kalimantan. Kuau ini adalah jenis kuau merak yang paling langka dan sudah jarang ditemui. Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang maksimal dapat tumbuh sampai 50 cm dengan bintik-bintik pada tubuhnya. Kuau merak Kalimantan masih berkerabat dengan kuau-kerdil Malaya dan kuau-kerdil Palawan.

Burung ini memiliki status konservasi EN (endangered) atau terancam punah oleh IUCN red list. 






6. Kakatua Kecil Jambul Kuning

 
Kakatua-kecil Jambul-kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphurea adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm, dari marga Cacatua.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk perdagangan, serta daerah dan populasi dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, kakatua-kecil jambul-kuning dievaluasikan sebagai kritis di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.










7. Kasuari Gelambir Ganda

Kasuari Gelambir-ganda atau dalam nama ilmiahnya Casuarius casuarius adalah salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karena diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak dapat terbang. Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan.

Penangkapan liar dan hilangnya habitat hutan mengancam keberadaan spesies ini. Kasuari Gelambir-ganda dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List. 




8. Gosong Maluku

  Gosong Maluku yang dalam nama ilmiahnya Eulipoa wallacei adalah sejenis burung gosong berukuran kecil, dengan panjang sekitar 31cm, dan merupakan satu-satunya spesies di dalam genus tunggal Eulipoa.
  Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, keamanan yang tidak stabil di Maluku yang menghambat usaha perlindungan spesies serta populasi yang terus menyusut dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Gosong Maluku dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.



9. Bangau Tongtong

  Bangau Tongtong, Leptoptilos javanicus, adalah spesies burung dari familia bangau atau Ciconiidae. Tersebar di selatan Asia mulai dari India timur sampai pulau Jawa.
  Tingginya sekitar 110-120 cm, berat 5 kg dan rentang sayap 210 cm. Spesies ini adalah yang terkecil dalam genus Leptoptilos. Bagian atas tubuhnya dan sayapnya berwarna hitam, namun perut dan bagian bawah ekor berwarna putih. Kepala dan lehernya botak. Paruhnya berwarna pucat, pancang dan tebal. Burung muda warnanya lebih kusam daripada burung dewasa.
  Status konservasi burung ini menurut IUCN adalah rentan (vulnerable, VU). 



10. Mentok Rimba

  Mentok Rimba atau dalam nama ilmiahnya Cairina scutulata adalah sejenis burung dari keluarga bebek (suku Anatidae). Spesies ini termasuk salah satu burung air yang paling langka dan terancam punah di dunia. Pada masa lalu, Mentok Rimba hidup tersebar luas mulai dari India timur laut, Bangladesh, Asia Tenggara, Sumatra hingga Jawa. Pada tahun 2002 populasinya di seluruh dunia tinggal lagi 800 ekor; dengan sekitar 200 ekor menyebar di Laos, Thailand, Vietnam dan Kamboja, sekitar 150 ekor di Sumatra, terutama di Taman Nasional Way Kambas, dan 450 ekor di India, Bangladesh dan Myanmar.
   Jenis unggas ini masuk dalam daftar IUCN red list sebagai fauna yang terancam punah (endangered, EN).



Mungkin masih banyak spesies burung endemik Indonesia yang terancam kelestariannya akibat perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab..
 Semoga ke depannya kelestarian dan keanekaragaman hayati di Indonesia tetap tinggi karena itu juga penting buat masa depan bangsa ini..

READ MORE - 10 Jenis Burung di Indonesia yang Terancam Punah