Anjing Kintamani adalah
ras anjing yang berasal dari daerah pegunungan
Kintamani, pulau
Bali.
Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama mulai dibiakan sehingga dapat diakui oleh
dunia internasional.
Secara fenotipe Anjing Kintamani mudah dikenal, dapat dibandingkan dengan jelas antara Anjing Kintamani dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara
ras yang sama maupun persilangan lainnya.
Standar fenotipe Anjing Kintamani meliputi ciri-ciri umum, sifat-sifat umum, tinggi badan hingga ke
gumba, dasar
pigmentasi kulit, bentuk
kepala,
telinga,
mata,
hidung,
gigi, bentuk
leher, bentuk badan,
kaki dan
ekor mempunyai kesamaan. Perbedaannya pada distribusi
warna bulu dan ditetapkan pada tanggal
16 Oktober 1994. Standar ini dipakai sebagai acuan dasar pada setiap
kontes anjing dan
pameran Anjing Kintamani dan telah mendapat pengakuan PERKIN (Dharma.M.N. Dewa; PudjiRahardjo; Kertayadnya I.G, 1994.).
Standarisasi
Untuk memperoleh standar Anjing Kintamani diperlukan pengamatan dan penelitian yang terus menerus dan berkelanjutan. Gambaran sementara yang dapat dilihat dari keunggulan Anjing Kintamani dari hasil pengamatan
lapangan dan hasil pemuliabiakan pada Anjing Kintamani yang berbulu
putih spesifik dapat diuraikan sebagai berikut:
Ciri-ciri umum
Anjing ini dapat digolongkan dalam kelompok
anjing pekerja dengan ukuran sedang, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik dengan per
tulangan kuat yang dibungkus oleh
otot yang kuat, sebagai anjing pegunungan memiliki bulu yang panjang (
moderat) dengan warna putih spesifik,
hitam atau
cokelat. Pengelompokan dalam sistem
FCI, anjing Kintamani masuk dalam group V karena memiliki ciri-ciri anjing
spitz dan tipe
primitif seperti
Chow Chow,
Basenji, dan
Samoyed.
Sifat-sifat umum
Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi. Merupakan
anjing penjaga yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap pemiliknya, loyal terhadap seluruh
keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya. Anjing Kintamani (Bali) suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayah kekuasaannya dan juga menggaruk-garuk
tanah sebagai tempat perlindungan. Pergerakannya bebas, ringan dan lentur.
Bentuk kepala
Kepala bagian atas lebar dengan
dahi dan
pipi datar, moncong proporsional dan kuat terhadap ukuran bentuk kepala, rahang tampak kuat dan kompak, memiliki
gigi-gigi kuat dengan gerakan gigi seperti menggunting, bibir berwama hitam atau cokelat tua. Telinganya tebal, kuat, berdiri berbentuk “V” terbalik dengan ujung agak membulat. Jarak antara kedua telinga cukup lebar, panjang telinga kurang lebih sama bila dibandingkan dengan jarak antara dasar dua telinga bagian dalam dengan sudut mata luar.
Mata berbentuk lonjong seperti buah almond dengan bola mata berwarna cokelat gelap dan bulu mata berwarna putih. Hidung berwarna hitam atau coklat tua dan warna hidung ini sering berubah karena penambahan
umur dan
musim.
Untuk mempercepat pengakuan dari
Federasi Kinologi Internasional, dalam memenuhi persyaratan perlu upaya-upaya secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya adalah meneliti hubungan antara stuktur dan profil
DNA distribusi warna bulu putih spesifik secara
genotip dengan fenotip warna bulu putih spesifik pada Anjing Kintamani.
Distribusi warna bulu pada Anjing Kintamani dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
- Warna bulu putih sedikit kemerahan dengan warna coklat-kemerahan pada telinga, bulu di bagian belakang paha dan ujung ekornya.
- Warna hitam mulus atau dengan dada putih sedikit.
- Warna coklat muda atau cokiat tua dengan ujung moncong kehitaman, sering disebut oleh masyarakat sebagai warna Bang-bungkem.
- Warna dasar coklat atau coklat muda dengan garis-garis warna kehitaman, yang oleh masyarakat disebut warna poleng atau anggrek.
Tinggi dan bentuk badan
Anjing Kintamani
jantan mempunyai tinggi 45 cm sampai 55
cm dan anjing
betina 40 cm sampai 45 cm. Dengan warna bulu kebanyakan berwarna putih spesifik (sedikit kemerahan) dengan warna merah kecoklatan (krem) pada ujung telinga, ekor dan bulu di belakang
paha. Warna lainnya adalah hitam mulus dan cokelat dengan moncong berwarna hitam (bangbungkem), pigmentasi kulit, hidung, bibir kelopak mata, skrotum,
anus dan telapak kaki berwarna hitam atau cokelat gelap.
Lehernya tampak anggun dengan panjang sedang, kuat dengan perototan yang kuat pula. Dada dalam dan lebar, punggung datar, panjangnya sedang dengan otot yang baik. Badan anjing betina relatif lebih panjang dari jantan. Anjing Kintamani (Bali) memiliki bulu
krah (
badong) panjang berbentuk
kipas di daerah
gumba, makin panjang bulu badong makin baik.
Kaki agak panjang, kuat dan lurus jika dilihat dan depan atau belakang. Tumit tanpa tajir, gerakan kaki ringan.
Ekor memiliki bulu yang bersurai, posisinya tegak membentuk sudut 45
derajat atau sedikit melengkung tetapi tidak jatuh atau melingkar di atas pinggang atau jatuh ke samping. Makin panjang bulu ekor makin baik .
sumber: http://id.wikipedia.org